Kamis, 17 Januari 2008

komplikasi Jangka pendek DM tipe 1

Komplikasi jangka pendek pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 yang sering terjadi adalah hipoglikemi dan ketoasidosis.

Hipoglikemi merupakan komplikasi akut yang paling sering terjadi dan manifestasi klinisnya dapat sangat menakutkan ( kejang, koma dan mati) . Bila penderita sering mengalami hipoglikemi, dapat menyebabkan dia disisihkan dari teman-temannya karena takut. Keadaan ini merupakan kendala pada pengelolaan diabetes melitus pada anak.
Hipoglikemi disebabkan karena kerja insulin yang berlebihan, bisa disebabkan oleh kombinasi dari faktor dosis insulin yang berlebih, asupan makan yang kurang, atau kegiatan fisik yang berlebihan. Akbat kerja insulin yang berlebihan ini, dapat terjadi hipoglikemi berat dengan gejala kejang, koma(dapat menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel) bahkan kematian. Untuk menghindari hipoglikemi berat, sebenarnya tubuh sudah dibekali suatu sensor hipoglikemi. Pada keadaan hipoglikemi ringan, tubuh akan memberikan gejala dan tanda sehingga penderita akan bertindak (misalnya dengan minum air gula) sehingga penderita terhindar dari efek hipoglikemi.
Hipoglikemi didefinisikan bila kadar glukosa darah dibawah 50 mg/dl. Gejala hipoglikemi tertera pada tabel berikut.

Pencegahan hipoglikemi.
Hipoglikemi pada anak dapat dicegah dengan keteraturan pengobatan insulin serta pengaturan makan, akan tetapi keteraturan ini pada anak kecil sulit diharapkan sehingga pengawasan orang tua diperlukan. Penyebab hipoglikemi tersering adalah asupan makanan yang tidak adekuat atau teratur, olah raga tanpa asupan makanan yang adekuat, kesalahan dosis insulin, dan idopatik. Anak penderita Dm tipe 1 sebaiknya membawa tablet glukosa, sehingga bila terjadi hipoglikemi dapat diatasi segera dengan mengkonsumsi tablet glukosa tersebut, disamping itu edukasi terhadap orang tua dan anak mengenai pengenalan gejala hipoglikemia ini merupakan hal penting pencegahan hipoglikemi.

Terapi Hipoglikemi
Hipoglikemi ringan atau sedang dapat diatasi dengan pemberian 10-20 gr karbohidrat yang dapat dicerna secara cepat, diikuti makanan kecil untuk menstabilkan kadar glukosa darah. Madu, tablet glukosa, limun dan orange juice dapat dipakai sebagai hipoglikemi ringan atau sedang. Biasanya keluarga penderita membawa permen untuk mengatasi keadaan tersebut.
Untuk hipoglikemi berat, terapi harus dilakukan karena penderita biasanya tidak sadar atau kejang, selama penderita tidak sadar, jangan diberikan terapi oral. Orang tua dianjurkan memberikan suntikan glukagon 0,5 mg atau 1 mg untuk anak diatas usia 5 tahun. Semua penderita DM sebaiknya menyimpan glukagon dirumahnya.

Ketoasidosis

Ketoasidosis diabetik (KAD) dapat dijumpai pada saat diagnosis pertama DM tipe 1 atau akibat salah pemakaian insulin (non-komliance atau menghentikan insulin pada saat sakit).
Ada empat komponen penting pada pengelolaan KAD yaitu : 1. insulin 2. cairan yang sesuai 3) keseimbangan elektrolit dan 4) keseimbangan asam-basa.
Pada KAD insulin yang digunakan adalah tipe short acting yang diberikan secara intravena. Bila saat pemeriksaan ditemukan tanda renjatan, pengelolaan syok segera dilakukan sesuai standar (10-20 ml/kg/jam) dan setelah syok teratasi dilanjutkan dengan protokol KAD. Pada KAD pemberian cairan yang benar akan menurunkan kadar glukosa darah sebesar 50 %. Cairan sebaiknya isotonik dan jumlah cairan yang dibutuhkan sebaiknya diberikan dalam 36 – 48 jam.

Tidak ada komentar: