Jumat, 14 Maret 2008

Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar

Penulis: Rulina Suradi

Kegagalan Menyusui Disebabkan Salah Posisi dan Melekatkan Bayi

Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Langkah menyusui yang benar

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar

* Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
* Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
* Mulut bayi berada di depan puting ibu.
* Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
* Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
6. Cek apakah perlekatan sudah benar

* Dagu menempel ke payudara ibu.
* Mulut terbuka lebar.
* Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
* Bibir bayi terlipat keluar.
* Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
* Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
* Ibu tidak kesakitan.
* Bayi tenang.

Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak.

Tidak ada komentar: