Jumat, 14 Maret 2008

Kuning Bayi

Penulis: Iesje Martiza Sabaroedin

Pada kehidupan sehari-hari kadang-kadang kita bertemu ibu-ibu yang mengeluh bahwa anak/bayinya menderita sakit kuning . Sebetulnya mengapa anak/bayinya dikatakan sakit kuning?

Alasan sebetulnya anak/bayi tersebut dikatakan sakit kuning karena ibu melihat kulit bayinya menjadi kuning atau lebih jelas lagi matanya terlihat kuning. Kuning pada kulit atau mata itu disebabkan peningkatan kadar bilirubin di dalam darah penderita.

Bilirubin adalah suatu hasil pemecahan sel darah merah (eritrosit). Eritrosit hidup selama 120 hari di dalam tubuh kita, setelah itu eritrosit akan pecah.

Pada keadaan normal bilirubin tersebut akan berikatan dengan protein (albumin) dan dibawa ke hati untuk dikonjugasikan/digabungkan dengan enzim hati untuk menghilangkan efek racunnya.

Bilirubin yang telah dikonjugasi di dalam hati tersebut akan dibawa keusus. Sebagian besar dibuang melalui tinja dan sebagian kecil kembali masuk ke dalam hati dalam keadaan tidak dikonjugasi, dan di hati akan dikonjugasi kembali dan demikian seterusnya.

Pada keadaan yang tidak biasa terjadi peningkatan bilirubin di dalam penderita. Peningkatan ini dapat terjadi pada Bilirubin yang belum dikonjugasi, atau pada bilirubin yang telah dikonjugasi. Peningkatan bilirubin yang belum di konjugasi (efek racunnya belum hilang), pada kadar tinggi dapat menyebabkan pengendapan bilirubin tersebut di sel-sel otak yang mengakibatkan terjadinya kejang-kejang berat (kem icterus). Akhirnya, dapat menyebabkan kematian atau bila sembuh akan meninggalkan gejala sisi berupa keterbelakangan mental, lumpuh, dsb.

Untuk menghindari gejala-gejala berat yang diakibatkan peningkatan bilirubin yang tidak dikonjugasi di dalam darah, maka harus dilakukan tranfusi darah.

Bayi kuning karena peningkatan bilirubin belum dikonjugasi dapat terjadi pada:

1. Bayi normal baru lahir

Pada bayi baru lahir, enzim hati yang berfungsi sempurna sehingga banyak bilirubin tidak dapat dikonjugasi dan bayi terlihat kuning.

Dengan bertambahnya umur bayi maka enzim hati tersebut akan lebih baik fungsinya, bilirubin akan lebih banyak dikonjugasi, dan warna kuning pada tubuh serta mata bayi berkurang, lalu menghilang. Proses ini memerlukan waktu sekitar seminggu untuk bayi lahir dengan berat badan normal dan sekitar dua minggu untuk bayi lahir dengan berat badan rendah. Biasanya peningkatan bilirubin pada keadaan ini jarang mencapai kadar bilirubin yang berbahaya bagi bayi.

Untuk mempercepat konjugasi bilirubin dapat dilakukan pemberian sinar biru (fototerapi), yaitu sinar khusus yang dapat membantu kerja enzim hati sehingga proses konjugasi lebih cepat terjadi.

2. Penyakit yang berhubungan dengan pemecahan darah (eritrosit) yang berlebihan , antara lain:

* Golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai. Dalam dunia kedokteran keadaan ini dikenal sebagai ABO incompability. Pada keadaan ini golongan darah ibu O, sedangkan bayinya golongan A atau B. Atau pada ibu yang bergolongan darah Rhesus negatif, sedangkan golongan darah bayi Rhesus positif.
* Kurangnya enzim glukosa 6 phosphat dehydrogenase (G6PD) enzim yang berada di dinding sel darah merah yang berfungsi menjaga keutuhan dinding sel darah menjadi mudah pecah sehingga terjadi peningkatan bilirubin.
* Penyakit bawaan atau turunan.

Ada beberapa penyakit bawaan atau turunan menyebabkan gangguan pada proses konjugasi bilirubin di hati. Penyakit-penyakit tersebut, antara lain adalah sindrom Crigler Najjar dan sindrom Gillbert.

Bayi kuning karena bilirubin terkonjugasi yang meningkat

* Radang hati akut yang biasa disebut hepatitis. Pada keadaan ini terjadi kerusakan sel-sel hati, menyebabkan perlambatan aliran bilirubin/empedu ke usus sehingga bilirubin yang dibuang melalui tinja berkurang.

Akibatnya, terjadi penimbunan bilirubin di hati yang sebagian akan masuk ke dalam aliran darah, akan menyebabkan kadar bilirubin terkonjugasi di dalam darah meningkat.

Hepatitis pada bayi baru lahir antara lain disebabkan infeksi toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, herpes simplex, atau yang lebih dikenal sebagai infeksi TORCH.

Tidak ada komentar: